Impian, adalah cita-cita. Ia bukanlah sebuah mimpi yang tak punya arti apa-apa. Impian itu bisa diciptakan oleh siapapun yang punya keinginan merubah hidupnya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Seorang manusia yang tahu persis mengapa ia hadir ke dunia ini dan bagaimana proses penciptaannya secara biologis yang melibatkan fisiologis orang tuanya akan mengerti bahwa impian begitu penting di tanamkan dalam benaknya untuk diwujudkan sebagai tanggung jawabnya kepada 400 juta bakal saudaranya yang telah disisihkannya pada proses awal penciptaannya sebagai zigot atau sel telur yang telah dibuahi dalam rahim ibunda terciptanya. Jikalah seorang manusia tak sanggup menciptakan impian maka ia terlahir sia-sia ke dunia ini. Hidup dan kehidupannya akan selalu seperti mimpi itu sendiri.

Mimpi hanya bisa ditemui dalam tidur setiap manusia yang terjadi karena keinginan-keinginan yang terbunuh oleh ketidakmungkinan sebagai bentuk reaksi kejam alam bawah sadar manusia. Mimpi-mimpi itu terjadi karena alam bawah sadar manusia melakukan pemaksaan pada kerja otak sadar untuk tidak mengungkapkan atau melakukan keinginan-keinginan manusia. Sehingga, pada saat manusia tidur di malam hari mimpi pun tercipta. Setelah terbangun di pagi hari barulah manusia tahu bahwa ada hal-hal yang tak mampu keluar sebagai ungkapan atau aksi di hari sebelumnya. Mimpi jelas memiliki makna yang sangat berbeda dengan impian. Mereka ibarat langit dan bumi yang jaraknya sangat jauh. Meniadakan impian dalam hidup apalagi membunuhnya karena keegoan atau merasa sudah tercapainya impian dalam hidup adalah sebuah malapetaka mental yang harus diwaspadai oleh seorang manusia.

Jangan pernah takut menuliskan impian Anda. Visualisasikanlah sehingga ia akan benar-benar nyata menghampiri hidup Anda